Genteng Sokka
Genteng Sokka
Sebelum abad ke-20, sudah banyak warga yang membuat gerabah untuk alat-alat rumah tangga seperti tungku, gentong, padasan, blengker, jambangan, kendil, cowek, dan jubek dari tanah liat.Bahkan sampai saat ini, keahlian turun-temurun yang konon hasil interaksi dengan kebudayaan China itu masih bertahan. Warisan keahlian membuat gerabah diteruskan masyarakat Gebangsari Kecamatan Klirong yang terkenal sentra gerabah Kebumen.
Kerajinan genteng muncul sekitar tahun 1920-an. Saat itu, Pemerintah kolonial Belanda melakukan penelitian untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki tanah bagus untuk bahan atap bangunan.Saat itu, dibentuklah Balai Keramik di Bandung. Kebumen merupakan salah satu dari sejumlah daerah yang memiliki potensi sentra genteng. Orang Jawa pertama yang membuat kerajinan genteng adalah H Ahmad. Namun pembuatan genteng masih belum menggunakan mesin. Produksi genteng masih manual. Namun dari sinilah cikal bakal industri genteng di Kebumen. Setelah itu, H Abu Ngamar salah satu anak H Ahmad mendirikan pabrik genteng di Sokka, 200 meter dari Stasiun Sokka di Pejagoan.
Atas bantuan kawannya guru teknik Belanda, mesin pabrik didatangkan dari Jerman. Produk banyak digunakan untuk atap pabrik gula di Jawa. Merek genteng yang legendaris itu adalah AB Sokka. Sampai saat ini, di bekas lokasi pabrik di Dusun Sokka, Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan masih dapat ditemui lima cerobong pembakaran genteng. Namun cerobong tersebut sudah tak dipakai. Di kawasan itu juga tampak deretan ruang penyimpanan genteng, termasuk dari bekas-bekas rel dari dalam pabrik yang tersambung menuju Stasiun Sokka.
Genteng Sokka Kebumen memiliki beberapa jenis genteng, diantaranya memiliki nama yang berbeda. Masing-masing jenis genteng sokka kebumen tersebut juga memiliki kwalitas bahan dan harga yang berbeda juga. Genteng kebumen ini dikenal memiliki harga yang cukup terjangkau namun dengan kualitas yang sangat baik. Banyak juga jenis genteng sokka yang dapat kalian ketahui, mulai dari genteng sokka plentong, morando, kerepus dan lainnya.