Cegah TPPO
Cegah TPPO
KIAT JITU MEMBERANTAS ONLINE SCAM
Kemajuan teknologi digital memberikan peluang besar bagi masyarakat di seluruh dunia. Berbagai aktivitas seperti belanja, komunikasi, pekerjaan, pendidikan, transportasi, dan akses informasi kini bisa dilakukan secara daring. Namun, di balik kemudahan ini, pengguna perlu berhati-hati terhadap meningkatnya kasus penipuan. Media sosial yang semakin beragam menciptakan celah bagi individu dengan niat jahat untuk melakukan kejahatan digital. Sayangnya, masih banyak pengguna yang kurang waspada saat membagikan aktivitas pribadi di media sosial, sehingga informasi mereka rentan disalahgunakan untuk aksi penipuan.
Salah satu bentuk penipuan yang marak adalah scammer. Scammer adalah pelaku penipuan yang bisa beraksi secara individu, berkelompok, atau bahkan dalam bentuk perusahaan, dengan memanfaatkan internet. Mereka biasanya menawarkan produk fiktif, hadiah palsu, penipuan pinjaman, hingga kerjasama yang menjanjikan keuntungan agar korban tertarik dan akhirnya memberikan uang serta data pribadi, yang kemudian disalahgunakan.
Ciri-Ciri Scammer
1. Mengaku sebagai instansi atau individu yang dikenal
Scammer sering kali berpura-pura sebagai lembaga resmi atau orang yang
akrab dengan korban untuk memperoleh kepercayaan dan memancing korban membagikan data sensitif.
2. Menginformasikan masalah atau menawarkan hadiah
Setelah berinteraksi, scammer akan mengaku menemukan masalah pada akun korban atau justru menawarkan hadiah yang harus segera diklaim, agar korban terdorong memberikan informasi pribadi atau uang.
3. Mendesak tindakan cepat
Pelaku biasanya memberikan tenggat waktu singkat untuk melakukan tindakan tertentu, seperti pembayaran segera, dengan ancaman bahwa masalah akan muncul jika tidak dipenuhi.
4. Meminta pembayaran agar hadiah bisa dicairkan
Dalam beberapa kasus, pelaku meminta korban melakukan transfer uang sebagai syarat agar hadiah atau keuntungan dapat diperoleh.
Jenis-Jenis Scam
- Phishing
Phishing adalah kejahatan yang memanipulasi korban agar memberikan data pribadi, akun, atau informasi finansial melalui email, telepon, pesan teks, atau tautan palsu. Misalnya, korban menerima pesan WhatsApp yang mengatasnamakan lembaga tertentu dan diminta untuk menyerahkan informasi sensitif atau mengakses tautan tertentu. - Catfishing
Jenis kejahatan ini melibatkan pencurian identitas untuk membuat akun palsu dan menipu orang lain. Contohnya, pelaku membuat akun Instagram dengan identitas teman atau kerabat korban untuk mendapatkan kepercayaan dan kemudian memanfaatkannya. - Penipuan Lelang (Auction Fraud)
Modus ini melibatkan situs lelang palsu di mana pelaku menawarkan barang yang sebenarnya tidak ada. Penipuan ini sering terjadi menjelang konser, dengan pelaku menjual tiket palsu kepada korban. - Donation Scam
Dalam donation scam, pelaku memanfaatkan rasa simpati orang lain dengan berpura-pura membutuhkan bantuan finansial untuk alasan tertentu.
Cara Menghindari Scam
- Hindari memberikan data pribadi
Bijaklah dalam membagikan informasi pribadi di media sosial, terutama terkait rekening bank, kartu kredit, tanda pengenal, dan nomor telepon. - Pastikan keamanan situs yang diakses
Jangan masukkan data pribadi di situs tanpa sertifikat Secure Sockets Layer (SSL), karena situs tanpa SSL rentan terhadap pencurian data. - Gunakan kombinasi password yang kuat
Kombinasi password yang lemah memudahkan pelaku melakukan kejahatan. Pastikan setiap akun menggunakan kata sandi yang sulit ditebak. - Jangan bagikan kode OTP kepada siapa pun
Kode OTP bersifat pribadi dan tidak boleh dibagikan kepada orang lain untuk mencegah penyalahgunaan. - Jangan mudah percaya pada orang asing
Kewaspadaan sangat penting dalam berkomunikasi di internet, karena seseorang bisa berpura-pura menjadi orang lain untuk menipu.
Kunci utamanya adalah tidak mudah percaya pada informasi yang diterima dari pihak lain di media sosial dan selalu berhati-hati saat berbagi data pribadi.